Hari ini aku berpikir tentang hidup yang kata orang harus dan wajib hukumnya untuk memiliki pasangan hidup jika ia ingin merasa bahagia dalam hidupnya.
Sudah banyak tulisan tentang hal ini namun saya ingin sekali berbagi tentang pasangan hidup ini, banyak sekali klasifikasi tentang pasangan hidup setiap orang punya klasifikasi yang berbeda, saya ingin membagikannya dengan sebuah cerita:
Suatu ketika ada teman saya mengikuti sebuah games yg menyuruh pesertanya mengisi selembar kertas kosong berisi kriteria Yang mereka harapkan. Mereka diberi waktu hanya lima menit, apa yang terjadi??? Tentunya sudah bisa diprediksi lembaran itu penuh sekali semua, semua pesertanya mengisi dengan semangat termasuk teman saya tadi. Kemudian setelah itu mereka kembali diberikan selembar kertas kemudian isuruh membuat kelemahan yg ada pada diri sendiri. Untuk ini waktunya diberikan 30 menit apa yang terjadi??? Rata-rata mereka hanya mengisi 4-5 kelemahan diri sendiri.
Dari cerita diatas jika boleh saya memikirkannya, Kenapa kita menerapkan standar yang tinggi pada calon pasangan kita?
Bukankah semakin banyak kita menerapkan syarat itu itu hanya akan menyulitkan diri sendiri?
Apakah yang mendasari pikiran kita bahwa kita dapat menemukan pasangan kita berdasarkan kriteria yang tinggi tersebut, sementara untuk menentukan kriteria dari diri sendiri saja amat susah?
Saya sering berpikir ini adalah hidup nyata tidak seperti film, ketika keelokan duniawi menjadi tolak ukur, bukankah kita akan stress menggapainya?
Cerita ini berlanjut pada seorang teman wanita yang saya kenal ketika dia amat mengidolakan pria-pria yang berasal dari sebuah negara lain yang sering iya tonton dari film dari negara itu yang selalu mengumbar adegan2 percintaan yang menurut saya super duper romantis (tidak usah saya sebut film2 dr mana itu), dan suatu ketika iya bertemu langsung dgn pria yg kebetulan dr negara tersebut?
Apa yang terjadi?
Iya hanya diam saja ini seperti yang ménurut saya seperti mimpi mendapatkan bulan, namun bulan tersebut ga bisa dibawa pulang (hehehehhee).
Oleh karena itu saya ingin mengakhiri sebuah catatan ini mari kita berpikir tentang cara dan syarat kita terhadap calon pasangan hidup kita nantinya. GBU... :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Text widget
Blog Created by Sarman P.Sagala. Powered by Blogger.
Popular Posts
-
Nongkrong malam di Tung Tau Tung Tau begitulah namanya diambil dari nama belakang pendiri Tung Tau akoh Mr. Fung Tung Tau dan Warung ...
-
Cerita Kali ini saya akan memberikan sejumlah Pendem (Kuburan dalam Bahasa Bangka) yang berada di Tengah Kota Pangkalpinang Kerkhof, ten...
-
Kali ini saya ingin menampilkan Pesona Tersembunyi dari Perjalanan Fotograf saya di Jembatan Baturusa yang terletak di Kecamatan Merawang,...
-
Konon ini adalah salah satu status Facebook dari bang'Gonzales sebelum pertandingan Final AFF Indonesia vs Malaysia .... pokoknya Gokil ...
-
Pelayan aneh Dari taufan@satelindo.co.id : Seorang pria masuk ke sebuah rumah makan dan duduk di satu-satunya meja yang tersisa. Setelah dud...
-
Menjadi “sama dan serupa” dengan remaja lain merupakan keinginan dari semua remaja. Saya ingat benar bagaimana sebagai seorang remaja dalam ...
-
Sungailiat kota Berteman (Bersih Tertib dan Aman) kota kecil yang ada di pulau Bangka Ini Menawarkan kehangatan Sore dan Malam yang Indah...
-
Prosesi Pernikahanku Pernikahan , yah pernikahan itu impian setiap manusia yang masih sendiri. Dan bagi saya pernikahan itu telah terja...
-
Edisi Hunting Photo Memang Gak ada matinya, pada tulisan kali ini saya mencoba menampilkan hasil Photo Photo Hunting saya di Ja...
-
Our Father in Heaven (Bapa Kami yang di Surga) Our Father who art in heaven, hallowed be thy name. Thy kingdom come. Thy will be done on ea...
0 komentar:
Yang Berkunjung, Wajib Komentar