Jangan Pernah Meremehkan Dirimu


pagi ini aku resah
dalam pikiran, nyawaku seakan melayang
terbang tinggi dalam fatamorgana kesunyian
aku hanya ingin berteriak pada waktu

aku adalah setetes air yang hendak kelaut
takut dengan terik yang akan menghilangkanku
hidup ini tak pernah aku ketahui lagi
air yang tertahan oleh kerasnya cadas

aku adalah burung yang ingin berimigrasi
sendiri, tertinggal oleh kawanan
berkicau tiada arti
tak ada satu kawanan pun yang tinggal

aku adalah nyiur yang sendiri
tak ada nyiur lain dalam kepungan belantara
aku hanya sebatang nyiur
tak berguna bagi dunia

namun aku yakin
aku adalah sebutir nyiur ditengah samudra
yang pasti terdampar,
dan menjadi pokok hidup dunia ini
sarang bagi kumpulan burung yang bahagia

dan pagi ini ada sebuah quote yang jadi inspirasi buatku dan juga menjadi inspirasi bagi teman-teman ditengah heningnya pagi ini ;

"Jangan pernah meremehkan dirimu. Tuhan memberikanmu hidup bukan karena kamu membutuhkannya, tapi karena seseorang Membutuhkanmu."

Selamat Beraktifitas Frenz...

1 komentar:

Yang Berkunjung, Wajib Komentar

Eksotika Sore, Pelabuhan Ikan "Tanjung Gudang" Belinyu


Kali ini kita akan meng-explore indahnya Pelabuhan Ikan di Kawasan Tanjung Gudang Belinyu, Pelabuhan ini terletak tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu kira-kira 50 meter dari Pelabuhan Penumpang tersebut, masih satu lokasi di Teluk Tanjung Gudang Belinyu.

kapal nelayan yang sedang bersandar

1 komentar:

Yang Berkunjung, Wajib Komentar

Tentang Mu


Engkaulah telaga, tempat di mana aku melepaskan keluh-ku yang tersaru suka dan duka.
Tak pernah Aku ijinkan bulir air mengalir membasahi pipimu.
Tak pernah Aku relakan Kau terluka karena orang usil menyakiti dengan sengaja.
Aku akan meradang, menaut-nautkan dua alis tebalku manakala Engkau bercerita tentang sesuatu yang tak cocok di hatimu.

Memandang Telaga 
Engkaulah telagaku, mata besarmu itu bagai penawar racun: mampu meneduhkanku.
Suara hangatmu mampu menjinakkan amarahku.
Sampai di situ, di titik itu, satu pertanyaan bergejolak di kepalaku.

What did I do to deserve you?

edited post from Cerita Eka

0 komentar:

Yang Berkunjung, Wajib Komentar

KERKHOF, Makam Belanda di Kota Pangkalpinang


Cerita Kali ini saya akan memberikan sejumlah Pendem (Kuburan dalam Bahasa Bangka) yang berada
di Tengah Kota Pangkalpinang

Kerkhof, tentu tak asing bagi para tetua di Kota Pangkalpinang. Kata itu pasti merujuk kepada keberadaan kuburan Belanda di persimpangan Jalan Solihin GP dan Jalan Hormen Maddati. Padahal bukan hanya orang-orang Belanda yang disemayamkan di situ, ada orang Indonesia dan juga Jepang. Malah ada makam muslimnya juga.

Kini Kerkhof adalah satu dari sekian banyak situs dan benda cagar budaya (BCB) Kepulauan Bangka Belitung. Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sudah memberikan perhatian kepada makam-makam yang diperkirakan bertarikh 1902 sampai 1950-an ini. Namun ada juga yang mencatat makam tertua tahun 1800.

Beberapa makam yang kusam sudah dicat pulih, namun masih ada juga yang tetap dibiarkan pada warna aslinya. Di antara makam, berdiri kokoh empat pohon nangka, serta pohon durian, belimbing dan mahoni masing-masing satu pohon. Tumbuh juga pepaya. dikutip dari BangkaPos



0 komentar:

Yang Berkunjung, Wajib Komentar

Blogger Template by Clairvo